Karya Ilmiah Pengaruh Teknologi Informasi bagi periklanan

November 21, 2012

 

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI (INTERNET)
DALAM BIDANG  PERIKLANAN





Description: Description: C:\Program Files\Microsoft Office\MEDIA\CAGCAT10\j0205582.wmf
 








Disusun Oleh      : Melyana  Sari Fransisca
NIM             : 11112058
Kelas           : 1B


                                                                   



POLITEKNIK INFORMATIKA DEL
Sitoluama-Laguboti
Tobasa
2012


 

KATA PENGANTAR


                Puji dan Syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan tutunan-Nya saya dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah mengenai Pemanfaatan Teknologi Informasi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
            Pada saat ini, teknologi mempunyai pengaruh yang sangat besar di tengah-tengah kehidupan masyarakat.Hal ini dapat dilihat pada iklan-iklan yang sudah banyak  menggunakan media internet.
Makalah ini disusun secara sistematis, mulai dari latar belakang, tujuan penulisan, telaah pustaka, kompilasi data, dan penutup. Hal ini dilakukan agar mempermudah pembaca dalam memahami isi dari makalah ini.
Saya  juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyelesaian karya ilmiah ini. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya masih mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.          












                                                                                    Sitoluama, 12 November 2012
                                                                                    Penulis

                       
                                                                                    Melyana Sari Fransisca


                                   

 

 





 


ABSTRAK


Advertising atau periklanan adalah bentuk komunikasi ke konsumen dengan cara membayar space tertentu dan biasanya mengandung makna persuasive (ajakan). Pada dasarnya iklan telah ada sejak jaman purba. Hal ini bisa dilihat dari lukisan-lukisan di dinding-dinding kota kuno atau bentuk-bentuk barang yang mengandung unsur ajakan terhadap suatu benda, anggur atau makanan misalnya.

Perkembangan teknologi memperkaya kemungkinan cara berkomunikasi, dan pada saat yang sama terjadi perubahan-perubahan mendasar di mana-mana, jungkir baliklah pemahaman orang tentang periklanan. Bahkan definisi yang mengaitkan periklanan dengan media massa mulai diragukan orang. Sebagian pakar menyatakan, apa yang disebut orang sebagai komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communications). Itulah wajah periklanan saat ini sudah banyak yang meramalkan bahwa gemerincing uang iklan akan mengalir deras ke media online, sementara aliran ke media tradisional seperti teve, cetak dan radio, makin seret. Itu sebabnya ketika sebuah lembaga riset mengemukakan hasil studinya, tak banyak pihak yang terkejut
.
Pada era informasi ini, internet juga memegang peranan penting sebagai space atau media beriklan. Misalya iklan yang dipasang di website, portal berita, blog, intermercial (iklan yang muncul sebelum adanya koneksi ISP ke internet). Kelebihan internet sebagai media iklan adalah kemampuannya untuk melakukan pertukaran informasi dua arah dengan konsumen secara update dan real time.




                             DAFTAR ISI         







 

DAFTAR GRAFIK




BAB I PENDAHULUAN


            Periklanan merupakan salah satu media yang paling banyak digunakan oleh suatu lembaga atau industry, baik industry besar maupun kecil, sebagai alat untuk mempromosikan produk mereka di pasaran agar lebih dikenal masyarakat.

1.1      Latar Belakang dan Rumusan Masalah

Yang menjadi latar belakang dan rumusan masalah pada karya ilmiah ini, yaitu :

1.1.1    Latar Belakang

Baik bidang humas maupun periklanan tidak luput dari perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi ternyata dapat membantu memajukan kinerja dan proses yang terjadi dalam kedua bidang tersebut. pastinya, dengan bantuan teknologi pekerjaan di bidang humas dan periklanan semakin maju, berkembang dan penuh inovasi yang tak lain tak bukan tujuannya adalah demi memudahkan pelaksanaan kerja kedua bidang tersebut.
Di dalam dunia periklanan, teknologi berkembang berdampingan dengan perkembangan teknologi media massa. Pada dekade terakhir, perkembangan teknologi di dalam industri periklanan berputar di sekitar dunia internet. Sebagai contoh, dapat dilihat begitu banyaknya iklan yang terpampang atau bahkan bisa tiba tiba muncul ketika kita sedang browsing informasi di internet.
                Teknologi informasi telah dan secara terus menerus menciptakan cara baru demi antara merk suatu produk dengan konsumen. Diharapkan, jika seseorang secara intensif dan frekuentif membaca merk suatu produk, maka konsumen akan terpengaruh untuk membeli produk tersebut.
Selain internet, iklan juga berkembang di media-media yang kini banyak bermunculan. Misalnya iklan di Digital Video Recorder (DVR), yang disebut advertainment, yaitu mengkombinasikan iklan ke dalam isi produk entertainment. Contoh nyata adalah iklan yang muncul sebelum film DVD atau bioskop diputar. Bentuk iklan lain adalah product placement, yaitu menyisipkan produk pada sebuah acara entertainment, misalnya di acara Oprah Winfrey Show, di acara Indonesian Idol atau AFI, dan sebagainya

1.1.2    Rumusan Masalah

Yang menjadi rumussan masalah yang akan dibahas dalam sub bab ini adalah :
1.       Bagaimana peranan teknologi dalam perkembangan dunia periklanan
2.       Bagaimana cara menggunakan Teknologi Informasi sebagai media periklanan
3.       Apa kelebihan dan kelemahan iklan melalui internet

1.2      Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah :
1.       Mengetahui  keuntungan / kerugian pemanfaatan teknologi di bidang periklanan
2.       Memberikan informasi tentang teknologi di bidang periklanan
3.       Memberikan pandangan kedapa masyarakat mengenai teknologi di bidang periklanan di Indonesia


1.3      Ruang Lingkup Kajian

Ruang lingkup kajian meliputi golongan  pengusaha dan pejabat.
Kedua golongan dijadikan ruang lingkup karena secara langsung berhubungan dengan pemanfaatan teknologi dalam bidang periklanan

1.4      Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah  secara literatur. Studi literatur ini didapatkan dari buku-buku, jurnal ilmiah, majalah, koran, internet, dan sebagainya. Pokok Bahasan yang diambil dari studi literatur meliputi:
  1. Sejarah Perkembangan Teknologi di Bidang Periklanan
  2. Perkembangan Pemanfaatan Teknologi di Bidang Periklanan
  3. Pemanfaatan Teknologi di Bidang Periklanan
  4. Peran Teknologi di Bidang Periklanan
  5. Keuntungan dan Kerugian Pemanfaatan Teknologi di Bidang Periklanan

 

 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini, diuraikan  mengenai hubungan teknologi dan periklanan, fungsi internet dalam periklanan  , cara menggunakan teknologi informasi sebagai media periklanan, serta kelebihan dan kelemahan iklan melalui internet.

2.1      Hubungan Teknologi dan periklanan

            Zaman sekarang, teknologi telah menguasai hampir seluruh bidang kehidupan, salah satu bidang tersebut yaitu bidang periklanan. Dalam dunia periklanan, perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi telah membawa dampak yang sangat besar.
                Melihat sudah sangat banyak iklan yang beredar dipasaran melalui media internet atau online, dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi mempunyai pengaruh yang sangat banyak bagi dunia advertising. Melalui hasil dari perkembangan teknologi informasi, dunia eriklanan semakin di mudahkan untuk memasarkan atau mempromosikan suatu produk kepada khalayak ramai tanpa perlu repot-repot.

2.2      Fungsi  internet  dalam periklanan

1.       Mencapai high quality customers,  konsumen yang benar-benar terfokus dengan menempatkan iklan / promosi pada halaman internet yang spesifik, maka perusahaan anda akan mencapai konsumen secara lebih spesifik sehingga iklan dapat termonitor dengan program khusus sebagai media promosi misalnya pengenalan dan pemesanan produk dengan beriklan di internet.
2.       Mengurangi  ongkos kertas dan pemasaran (paperless environment) sebagai media pertukaran data yang dapat diakses kapan saja, dimana saja, oleh siapa saja, sehingga dapat mencapai banyak pelangggan potensial baik lokal maupun global. Iklan dapat diubah setiap saat dan hasilnya dapat ditayangkan saat itu juga dan dengan teknologi multimedia yang makin berkembang dapat dipakai untuk menciptakan iklan-iklan yang cantik dan menarik dengan harapan jumah user yang mengakses iklan dapat dimonitor dengan program khusus, sehingga datanya dapat menjadi bahan analisa untuk strategi periklanan dan komunikasi

2.3      Sejarah Perkembangan teknologi informasi dalam bidang  Periklanan

Darimana sejarah iklan bermula? Iklan adalah fenomena kontemporer abad 20, namun cikal bakal periklanan sesungguhnya sudah ada sejak berabad-abad lalu. Periklanan dalam arti sederhana diawali ketika orang mulai hidup pada kelompok-kelompok kecil dan mencoba mempengaruhi orang lain untuk membeli barang komoditas sehari-hari. Selanjutnya periklanan semakin meluas berkat pengembangan teknologi mesin cetak di Eropa pada tahun 1455 dan gelombang Revolusi Industri pada abad 18 yang mempercepat akses bisnis dan memperluas pasar industri.
Dalam masyarakat modern, iklan diartikan sebagai salah satu bentuk informasi terbaru kepada konsumen mengenai berbagai komoditas dan dorongan-dorongan kebutuhan tertentu yang bertujuan untuk menjaga tingkat produksi (Konig; dalam Schudson, 1986: 196). William F Arens (1999: 7) mendefinisikan iklan sebagai struktur informasi dan susunan komunikasi nonpersonal yang biasanya dibiayai dan bersifat persuasif, tentang aneka produk (barang, jasa dan gagasan) oleh sponsor yang teridentifikasi melalui berbagai macam media. Frank Jefkins dalam bukunya Advertising (1997) mengelompokkan ragam iklan menjadi tujuh kategori, yakni (1) iklan konsumen, (2) iklan bisnis ke bisnis atau iklan antarbisnis, (3) iklan perdagangan, (4) iklan eceran, (5) iklan keuangan, (6) iklan langsung, dan (7) iklan lowongan kerja.
Dunia periklanan mengalami perkembangan pesat setelah besinergi dengan teknologi Sepanjang abad 20, periklanan muncul pada lima media utama yaitu; suratkabar, majalah, radio, televisi, dan media outdoor (billboard-sebagian orang menyebutnya reklame). Meski kelima media ini tetap bisa menjangkau jumlah besar orang, namun saat ini lebih banyak pilihan tersedia. Pada tahun 1920-an, radio sebagai wahana iklan semakin menguat dan memunculkan para pengiklan melalui siaran radio. Puncak booming iklan di radio terjadi pada tahun 1926, ketika RCA membeli jaringan radio seperti AT&T, termasuk WEAF di New Jersey dan mendirikan Perusahaan Siaran Nasional. Munculnya radio jaringan menciptakan iklan yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan di seluruh negara bagian secara simultan.
Pada masa Perang Dunia II, televisi muncul sebagai wahana untuk menyampaikan iklan, khususnya setelah pendirian jaringan televisi nasional di Amerika pada tahun 1948. Televisi dengan cepat menjadi media baru yang menyaingi media lain sebagai alat bagi pengiklan dengan skala nasional. Kombinasi dari suara dan pandangan memberi warna bagi para pengiklan untuk menarik minat jutaan penonton televisi dengan cara yang dramatis.
Perkembangan selama satu dekade terakhir yang paling revolusioner adalah iklan lewat teknologi internet dan mobile (mobile adverstising). Salah satu aspek yang paling menarik dari internet dan mobile adalah kemampuan interaktifnya. Iklan interaktif memungkinkan respon langsung dari pelanggan terhadap iklan yang disampaikan. Fenomena ini melahirkan integrated marketing communication (IMC) yang mendukung penggunaan semua saluran komunikasi kepada pengiklan. Dengan kata lain, IMC merupakan praktik dari integrasi semua alat komunikasi.


BAB III KOMPILASI DATA



Description: 2010-iab-internet-advertising-revenue-reportv


                Grafik data diatas, adalah salah satu data yang menunjukkan bahwa belannja iklan di Koran, radio, atau majalah, sudah terlampaui oleh beanja iklan online. Tinggal televisi yang masih merajai, dengan selisih $0.26 Milyar.
                Di Indonesia sendiri, data pada tahun 2009, menurut detik.com (17/02/2009) mengalami kenaikan total belanja iklan. Dari data diatas, dapatt disimpulkan bahwa melaui  internet sebagai salah satu teknologi informasi, duni periklanan mengalami perkambangan yan gsangat pesat disbanding dengan iklan melalui media cetak.

                Dalam sebuah diskusi bertajuk “Online Journalism” seperti yang dilaporkan jakartaupdates.com, seorang media analis  Hendro D. Laksono menyatakan hal senada.Perkembangan iklan online di Indonesia tumbuh sebesar 400%, atau sekitar 4% dari total belanja iklan dari semua jenis media.
Media online memiliki kelebihan dalam hal kecepatan menyajikan iformasi, hal inilah yan gmenjadi perbeaan signifikan antara media tradisionaldengan media online.









BAB IV PEMBAHASAN

4.1      Peranan  teknologi informasi dalam dunia periklanan

Selain internet, iklan juga berkembang di media-media yang kini banyak bermunculan. Misalnya iklan di Digital Video Recorder (DVR), yang disebut advertainment, yaitu mengkombinasikan iklan ke dalam isi produk entertainment. Contoh nyata adalah iklan yang muncul sebelum film DVD atau bioskop diputar. Bentuk iklan lain adalah product placement, yaitu menyisipkan produk pada sebuah acara entertainment, misalnya di acara Oprah Winfrey Show, di acara Indonesian Idol atau AFI, dan sebagainya.
Digital Video Recorder (DVR) merupakan bentuk teknologi yang memacu pertumbuhan dunia periklanan. Para pengiklan merasa yakin bahwa beriklan melalui dvr lebih banyak menjaring konsumen secara signifikan dibandingkan iklan yang disiarkan melalui televisi komersial biasa. Pengemasan bentuk iklan ini disebut juga advertaintment. Dengan ini para perusahaan semakin banyak yang beriklan di internet dengan memasang iklan dalam bentuk yang interaktif. Prosesnya adalah sebagai berikut; para perusahaan yang ingin beriklan akan mendatangi agensi atau biro iklan dan membayar sejumlah dana untuk mendapatkan iklan yang pas untuk produknya. Setelah itu biro iklan tersebut akan membeli satuan waktu yang digunakan untuk menyiarkan iklan tersebut. Maka media akan menyentuh publik melalui iklan iklan yang ditampilkan dan menyerahkan sepenuhnya kepada publik untuk membeli produk yang telah diiklankan atau tidak.
Sesungguhnya, pemasaran di internet mengalami transformasi, yaitu pergeseran dari pemasaran produk ke pemasaran kontekstual. Selama beberapa dasawarsa, pemasaran produk klasik dibangun di atas dua pilar, yaitu kinerja produk dan citra produk..
Kini internet menyediakan bagi pemasar sebuah alat yang efisien untuk memberikan dimensi-dimensi baru pada produk-produk massal. Merek produk telah memperpanjang relevansi serta relasi mereka dengan konsumen melalui internet. Kini para konsumen tidak lagi mencari sup dalam kaleng, tetapi juga berusaha memahami dan mengerti lebih banyak tentang konteks pemakaian produk. Bukan hanya bagaimana kinerja produk itu masuk ke dalam hidup mereka dan membantu mereka.
Pendorong utama revolusi pemasaran kontekstual adalah informasi dan edukasi. Adalah benar bahwa relasi program pemasaran di luar internet dalam bentuk kegiatan di toko, program komunitas, dan klub, selama bertahun-tahun telah memperluas jangkauan merek-merek. Yang masih kurang adalah mekanisme yang efisien untuk menyampaikan informasi baru yang lebih kompleks kepada masyarakat.
Dalam beberapa produk tradisional, pemasaran kontekstual di internet membuka cara-cara baru untuk menciptakan relevansi baru ke konsumen. Situs web milik Pond’s di Asia, misalnya, menjadi perpanjangan tangan Ponds’s Institute. Situs ini memudahkan konsumen belajar bagaimana cara merawat kulit mereka. Para konsultan kulit dapat dihubungi melalui situs tersebut, sehingga para pemakai dapat memperoleh nasehat yang personal. Jadi sementara janji yang diberikan sebuah merek tidak berubah, internet menambahkan dimensi baru pada pengalaman konsumen dengan merek tersebut.
Bagi merek-merek lain, konteks pemakaian produk mungkin akan mendorong mereka ke dalam bidang interaksi baru dengan konsumen. Semua itu memberikan kepada pemain berbagai peluang baru untuk membina hubungan yang lebih kuat antara merek mereka dan konsumen. Namun tantangannya juga ada, pertama, banyak perusahaan yang akhirnya bergeser dari bisnis awal ketika berusaha menjadi penyedia informasi. Kedua, guna mengukuhkan hubungan dengan konsumen di internet, pemasar harus siap untuk interaktif, untuk menjawab pertanyaan mereka atau untuk mendesain cara-cara baru yang inovatif agar konsumen dapat meningkatkan pengetahuan mereka sendiri.
e-Advertising
Kegiatan periklanan melalui internet atau layaknya disebut-sebut sebagai ”E Advertising” kini sudah merupakan hal yang lumrah dilakukan. Sejak pertama kali internet dibuka untuk dipergunakan secara luas oleh publik membuka juga peluang bisnis melalui media internet atau lebih dikenal dengan sebutan electronic commerce (e-commerce) dimana semua kegiatan transaksi dilakukan mempergunakan media internet ini, baik pemesanan maupun pembayaran yang dilakukan secara online. Karena e Advertising ini tidak mengenal jarak, ruang dan waktu, maka pertimbangan utama dalam pemilihan situs untuk menayangkan iklan adalah pada situs web yang banyak diakses user.Jika kita memasang iklan di halaman paling strategis, harganya lebih mahal daripada halaman lainnya. Jenis/teknik penayangan iklan dan durasinya juga mempengaruhi besarnya biaya iklan. Biasanya, situs-situs yang diminati adalah yang menyediakan informasi terkini, seperti suratkabar online. Di simpulkan bahwa e advertising adalah media iklan yang menggunakan media elektronik untuk beriklan dalam hal ini menggunakan internet.

4.2      Cara menggunakan Teknologi Informasi sebagai media periklanan

            Ada yang menyebutkan bahwa internet bukan hanya cara yang tepat untuk menjangkau khalayak yang besar tetapi juga cara yang dapat memperluas efektivitas dari media konvensional yang digunakan untuk beriklan seperti koran, majalah, radio, dan televisi. Aspek menarik dari internet adalah kondisinya yang interaktif. Internet adalah sumber data yang responsif dan fleksibel dengan pertukaran pesan yang sifatnya dua arah.
Salah satu perkembangan periklanan yang melibatkan internet adalah viral marketing. Bentuk periklanan ini mencakup tim penjualan yang melakukan pendekatan dengan partisipan lewat perbincangan tentang produk mereka di chat rooms dan on message boards. Strateginya adalah menstimulasi diskusi tentang merek yang akan dipromosikan dan berharap pelanggan lama yang mengikuti diskusi akan menyebarkannya melalui mulut ke mulut dan mempromosikan produk tersebut ke pelanggan baru.
Cara lain yaitu dengan menggunakan banner iklan di sebuah situs. Ketika kita membuka sebuah situs maka akan muncul banner iklan dari perusahaan yang hendak mepromosikan produknya, yang ketika di-klik maka kita akan terbawa ke situs pengiklan tersebut. Akan tetapi, cara ini kurang efektif karena tidak semua orang akan tertarik atau bahkan melihat dan kemudian untuk meng-klik situs pengiklan tersebut. Untuk mengatasinya banner iklan saat ini diletakkan di tengah-tengah halaman situs.
Dibalik semua tantangan tersebut, internet tetap nomor satu bagi industri iklan. Saat ini pengiklan dapat menjangkau pelanggan secara efisien dengan melalui sebuah sistem jaringan iklan online. Hal ini dapat membantu pengiklan untuk mengukur efektivitas dari kampanye lewat internet yang mereka lakukan. Mereka meraihnya dengan mengidentifikasi pelanggan yang setia, melacak perilaku mereka saat surfing di internet, dan berkomunikasi dengan mereka dengan cara yang relevan dan berbiaya efektif.



4.3      Kelebihan dan kelemahan iklan melalui internet

4.3.1        Kelebihan:

1.     Mencapai high quality customers: web surfer pada umumnya berasal dari high income   earners,educated, technologically savy (IAB - Internet Advertising Bureau, www.iab.net).
2.     Konsumen yang benar-benar terfokus (targetted customers).
3.     Dengan menempatkan iklan / promosi pada halaman internet yang spesifik, maka perusahaan anda akan mencapai konsumen secara lebih spesifik.
4.     Iklan dapat termonitor dengan program khusus.
5.     Biaya relatif lebih murah dan produk dapat terpromosikan dengan cepat.

4.3.2        Kelemahan:

1.       Meskipun mampu menjangkau khalayak lintas benua dan negara tetapi untuk Indonesia internet masih dimiliki oleh sedikit kelompok masyarakat tertentu (belum memasyarakat) serta hanya di daerah perkotaan.
2.       Eksposure yang terbatas: Hanya dapat dieksposure oleh calon konsumen yang berniat mengunjungi suatu situs dan yang mengetahui penggunaan komputer serta internet. Pemesanan barang ataupun jasa secara online relatif belum aman dan belum menjamin perlindungan calon konsumen.

 


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Yang menjadi kesimpulan dan saran dala karya imiah ini adalah sebagai berikut :;

5.1  Kesimpulan

Berikut adalah kesimpulan yang dapat  saya ambil dari pembahasan dan hasil tinjau pustaka:
1.       Melalui hasil dari perkembangan teknologi informasi, dunia eriklanan semakin di mudahkan untuk memasarkan atau mempromosikan suatu produk kepada khalayak ramai tanpa perlu repot-repot.
2.       Iklan dapat diubah setiap saat dan hasilnya dapat ditayangkan saat itu juga dan dengan teknologi multimedia yang makin berkembang dapat dipakai untuk menciptakan iklan-iklan yang cantik dan menarik dengan harapan jumah user yang mengakses iklan dapat dimonitor dengan program khusus, sehingga datanya dapat menjadi bahan analisa untuk strategi periklanan dan komunikasi
3.       Periklanan melalui media internet juga belum sepenuhnnya memberi kemudahan dan keuntungan yang maksimal, tetap saja mempunyai kelemah tersendiri bagi segelintir konsumen yang belum terlalu mengetahui penggunaan teknologi informasi yang sedang berkembang saat ini.
4.       Perkembangan selama satu dekade terakhir yang paling revolusioner adalah iklan lewat teknologi internet dan mobile (mobile adverstising

5.2  Saran

Guna mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi (media internet) dalam mengembangkan dunia periklanan yang semakin maju, berikut sedikit saran yang berguna, diantaranya :
1.       Guna mengukuhkan hubungan dengan konsumen di internet, pemasar harus siap untuk interaktif, untuk menjawab pertanyaan mereka atau untuk mendesain cara-cara baru yang inovatif agar konsumen dapat meningkatkan pengetahuan mereka sendiri.
2.      Setiap produk yang akan diiklankan hendaknya disaring terlebih dahulu agar tidak mengandung unsur-unsur ngatif yang membuat konsumen merasa terganggu.

DAFTAR PUSTAKA

 

3.                 .bincangmedia.wordpress.com/tag/sejarah-iklan-di-indonesia/
4.                 http://bidamalva.wordpress.com/2011/06/01/pengaruh-perkembangan-teknologi-terhadap-public-relation-dan-periklanan/

                                                            

 

 

 

 


You Might Also Like

0 komentar