Karya Ilmiah Pengaruh Teknologi Informasi bagi periklanan
November 21, 2012
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI (INTERNET)
DALAM BIDANG
PERIKLANAN
Disusun Oleh : Melyana Sari Fransisca
NIM :
11112058
Kelas :
1B
POLITEKNIK INFORMATIKA DEL
Sitoluama-Laguboti
Tobasa
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya haturkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan tutunan-Nya saya dapat
menyelesaikan tugas karya ilmiah mengenai Pemanfaatan
Teknologi Informasi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Saya juga mengucapkan
terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan memberikan dukungan
dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
Pada saat ini, teknologi
mempunyai pengaruh yang sangat besar di tengah-tengah kehidupan masyarakat.Hal
ini dapat dilihat pada iklan-iklan yang sudah banyak menggunakan media internet.
Makalah ini disusun
secara sistematis, mulai dari latar belakang, tujuan penulisan, telaah pustaka,
kompilasi data, dan penutup. Hal ini dilakukan agar mempermudah pembaca dalam
memahami isi dari makalah ini.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh
pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyelesaian karya ilmiah ini. Saya
menyadari bahwa masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya masih mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
Sitoluama, 12 November
2012
Penulis
Melyana
Sari Fransisca
ABSTRAK
Advertising atau
periklanan adalah bentuk komunikasi ke konsumen dengan cara membayar space tertentu dan biasanya
mengandung makna persuasive
(ajakan). Pada dasarnya
iklan telah ada sejak jaman purba. Hal ini bisa dilihat dari lukisan-lukisan di
dinding-dinding kota kuno atau bentuk-bentuk barang yang mengandung unsur
ajakan terhadap suatu benda, anggur atau makanan misalnya.
Perkembangan teknologi
memperkaya kemungkinan cara berkomunikasi, dan pada saat yang sama terjadi
perubahan-perubahan mendasar di mana-mana, jungkir baliklah pemahaman orang
tentang periklanan. Bahkan definisi yang mengaitkan periklanan dengan media
massa mulai diragukan orang. Sebagian pakar menyatakan, apa yang disebut orang
sebagai komunikasi pemasaran terpadu (integrated
marketing communications). Itulah wajah periklanan saat ini sudah banyak
yang meramalkan bahwa gemerincing uang iklan akan mengalir deras ke media
online, sementara aliran ke media tradisional seperti teve, cetak dan radio,
makin seret. Itu sebabnya ketika sebuah lembaga riset mengemukakan hasil
studinya, tak banyak pihak yang terkejut
.
Pada era informasi ini,
internet juga memegang peranan penting sebagai space atau media beriklan.
Misalya iklan yang dipasang di website, portal berita, blog, intermercial
(iklan yang muncul sebelum adanya koneksi ISP ke internet). Kelebihan internet
sebagai media iklan adalah kemampuannya untuk melakukan pertukaran informasi
dua arah dengan konsumen secara update
dan real time.
DAFTAR ISI
DAFTAR GRAFIK
BAB I PENDAHULUAN
Periklanan
merupakan salah satu media yang paling banyak digunakan oleh suatu lembaga atau
industry, baik industry besar maupun kecil, sebagai alat untuk mempromosikan
produk mereka di pasaran agar lebih dikenal masyarakat.
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah
Yang menjadi latar belakang dan
rumusan masalah pada karya ilmiah ini, yaitu :
1.1.1 Latar Belakang
Baik
bidang humas maupun periklanan tidak luput dari perkembangan teknologi.
Perkembangan teknologi ternyata dapat membantu memajukan kinerja dan proses
yang terjadi dalam kedua bidang tersebut. pastinya, dengan bantuan teknologi
pekerjaan di bidang humas dan periklanan semakin maju, berkembang dan penuh
inovasi yang tak lain tak bukan tujuannya adalah demi memudahkan pelaksanaan
kerja kedua bidang tersebut.
Di dalam dunia periklanan,
teknologi berkembang berdampingan dengan perkembangan teknologi media massa.
Pada dekade terakhir, perkembangan teknologi di dalam industri periklanan
berputar di sekitar dunia internet. Sebagai contoh, dapat dilihat begitu
banyaknya iklan yang terpampang atau bahkan bisa tiba tiba muncul ketika kita
sedang browsing informasi di internet.
Teknologi
informasi telah dan secara terus menerus menciptakan cara baru demi antara merk
suatu produk dengan konsumen. Diharapkan, jika seseorang secara intensif dan
frekuentif membaca merk suatu produk, maka konsumen akan terpengaruh untuk
membeli produk tersebut.
Selain internet, iklan juga
berkembang di media-media yang kini banyak bermunculan. Misalnya iklan di
Digital Video Recorder (DVR), yang disebut advertainment, yaitu
mengkombinasikan iklan ke dalam isi produk entertainment. Contoh nyata adalah
iklan yang muncul sebelum film DVD atau bioskop diputar. Bentuk iklan lain
adalah product placement, yaitu menyisipkan produk pada sebuah acara
entertainment, misalnya di acara Oprah Winfrey Show, di acara Indonesian Idol
atau AFI, dan sebagainya
1.1.2 Rumusan Masalah
Yang menjadi rumussan masalah yang akan dibahas dalam sub bab ini
adalah :
1.
Bagaimana peranan teknologi dalam
perkembangan dunia periklanan
2.
Bagaimana cara
menggunakan Teknologi Informasi sebagai media periklanan
3.
Apa kelebihan dan kelemahan iklan melalui
internet
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah :
1. Mengetahui keuntungan / kerugian pemanfaatan teknologi
di bidang periklanan
2. Memberikan informasi
tentang teknologi di bidang periklanan
3. Memberikan pandangan kedapa
masyarakat mengenai teknologi di bidang periklanan di Indonesia
1.3 Ruang Lingkup Kajian
Ruang lingkup
kajian meliputi golongan pengusaha dan
pejabat.
Kedua golongan dijadikan ruang lingkup karena secara
langsung berhubungan dengan pemanfaatan teknologi dalam bidang periklanan
1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan karya
ilmiah ini adalah secara literatur. Studi literatur ini didapatkan dari
buku-buku, jurnal ilmiah, majalah, koran, internet, dan sebagainya. Pokok
Bahasan yang diambil dari studi literatur meliputi:
- Sejarah Perkembangan Teknologi di Bidang Periklanan
- Perkembangan Pemanfaatan Teknologi di Bidang Periklanan
- Pemanfaatan Teknologi di Bidang Periklanan
- Peran Teknologi di Bidang Periklanan
- Keuntungan dan Kerugian Pemanfaatan Teknologi di Bidang Periklanan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bagian ini, diuraikan mengenai hubungan teknologi dan periklanan, fungsi internet dalam periklanan , cara
menggunakan teknologi informasi sebagai media periklanan, serta kelebihan dan
kelemahan iklan melalui internet.
2.1 Hubungan Teknologi dan periklanan
Zaman
sekarang, teknologi telah menguasai hampir seluruh bidang kehidupan, salah satu
bidang tersebut yaitu bidang periklanan. Dalam dunia periklanan, perkembangan
dan pemanfaatan teknologi informasi telah membawa dampak yang sangat besar.
Melihat sudah sangat banyak
iklan yang beredar dipasaran melalui media internet atau online, dapat disimpulkan
bahwa perkembangan teknologi mempunyai pengaruh yang sangat banyak bagi dunia advertising. Melalui hasil dari
perkembangan teknologi informasi, dunia eriklanan semakin di mudahkan untuk
memasarkan atau mempromosikan suatu produk kepada khalayak ramai tanpa perlu
repot-repot.
2.2 Fungsi internet dalam periklanan
1. Mencapai high quality customers, konsumen yang
benar-benar terfokus dengan menempatkan iklan / promosi pada halaman internet
yang spesifik, maka perusahaan anda akan mencapai konsumen secara lebih
spesifik sehingga iklan dapat termonitor dengan program khusus sebagai media
promosi misalnya pengenalan dan pemesanan produk dengan beriklan di internet.
2. Mengurangi ongkos kertas dan pemasaran (paperless
environment) sebagai media pertukaran data yang dapat diakses kapan saja,
dimana saja, oleh siapa saja, sehingga dapat mencapai banyak pelangggan
potensial baik lokal maupun global. Iklan dapat diubah setiap saat dan hasilnya
dapat ditayangkan saat itu juga dan dengan teknologi multimedia yang makin berkembang
dapat dipakai untuk menciptakan iklan-iklan yang cantik dan menarik dengan
harapan jumah user yang mengakses iklan dapat dimonitor dengan program khusus,
sehingga datanya dapat menjadi bahan analisa untuk strategi periklanan dan
komunikasi
2.3 Sejarah Perkembangan teknologi informasi dalam bidang Periklanan
Darimana sejarah iklan bermula?
Iklan adalah fenomena kontemporer abad 20, namun cikal bakal periklanan
sesungguhnya sudah ada sejak berabad-abad lalu. Periklanan dalam arti sederhana
diawali ketika orang mulai hidup pada kelompok-kelompok kecil dan mencoba
mempengaruhi orang lain untuk membeli barang komoditas sehari-hari. Selanjutnya
periklanan semakin meluas berkat pengembangan teknologi mesin cetak di Eropa
pada tahun 1455 dan gelombang Revolusi Industri pada abad 18 yang mempercepat
akses bisnis dan memperluas pasar industri.
Dalam masyarakat modern, iklan
diartikan sebagai salah satu bentuk informasi terbaru kepada konsumen
mengenai berbagai komoditas dan dorongan-dorongan kebutuhan tertentu yang
bertujuan untuk menjaga tingkat produksi (Konig; dalam Schudson, 1986:
196). William F Arens (1999: 7) mendefinisikan iklan sebagai struktur
informasi dan susunan komunikasi nonpersonal yang biasanya dibiayai dan
bersifat persuasif, tentang aneka produk (barang, jasa dan gagasan) oleh
sponsor yang teridentifikasi melalui berbagai macam media. Frank Jefkins
dalam bukunya Advertising (1997) mengelompokkan ragam iklan menjadi
tujuh kategori, yakni (1) iklan konsumen, (2) iklan bisnis ke bisnis atau iklan
antarbisnis, (3) iklan perdagangan, (4) iklan eceran, (5) iklan keuangan, (6)
iklan langsung, dan (7) iklan lowongan kerja.
Dunia periklanan mengalami
perkembangan pesat setelah besinergi dengan teknologi Sepanjang abad 20,
periklanan muncul pada lima media utama yaitu; suratkabar, majalah, radio,
televisi, dan media outdoor (billboard-sebagian orang menyebutnya
reklame). Meski kelima media ini tetap bisa menjangkau jumlah besar orang,
namun saat ini lebih banyak pilihan tersedia. Pada tahun 1920-an, radio sebagai
wahana iklan semakin menguat dan memunculkan para pengiklan melalui siaran
radio. Puncak booming iklan di radio terjadi pada tahun 1926, ketika
RCA membeli jaringan radio seperti AT&T, termasuk WEAF di New Jersey dan
mendirikan Perusahaan Siaran Nasional. Munculnya radio jaringan menciptakan
iklan yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan di seluruh negara bagian
secara simultan.
Pada masa Perang Dunia II,
televisi muncul sebagai wahana untuk menyampaikan iklan, khususnya setelah
pendirian jaringan televisi nasional di Amerika pada tahun 1948. Televisi
dengan cepat menjadi media baru yang menyaingi media lain sebagai alat bagi
pengiklan dengan skala nasional. Kombinasi dari suara dan pandangan memberi
warna bagi para pengiklan untuk menarik minat jutaan penonton televisi dengan
cara yang dramatis.
Perkembangan selama satu dekade
terakhir yang paling revolusioner adalah iklan lewat teknologi internet dan
mobile (mobile adverstising). Salah satu aspek yang paling menarik
dari internet dan mobile adalah kemampuan interaktifnya. Iklan interaktif
memungkinkan respon langsung dari pelanggan terhadap iklan yang disampaikan.
Fenomena ini melahirkan integrated marketing communication (IMC) yang
mendukung penggunaan semua saluran komunikasi kepada pengiklan. Dengan kata
lain, IMC merupakan praktik dari integrasi semua alat komunikasi.
BAB III KOMPILASI DATA
Grafik data diatas, adalah salah
satu data yang menunjukkan bahwa belannja iklan di Koran, radio, atau majalah,
sudah terlampaui oleh beanja iklan online. Tinggal televisi yang masih merajai,
dengan selisih $0.26 Milyar.
Di
Indonesia sendiri, data pada tahun 2009, menurut detik.com (17/02/2009)
mengalami kenaikan total belanja iklan. Dari data diatas, dapatt disimpulkan
bahwa melaui internet sebagai salah satu
teknologi informasi, duni periklanan mengalami perkambangan yan gsangat pesat
disbanding dengan iklan melalui media cetak.
Dalam
sebuah diskusi bertajuk “Online Journalism” seperti yang dilaporkan
jakartaupdates.com, seorang media analis
Hendro D. Laksono menyatakan hal senada.Perkembangan iklan online di
Indonesia tumbuh sebesar 400%, atau sekitar 4% dari total belanja iklan dari
semua jenis media.
Media online memiliki kelebihan dalam hal kecepatan
menyajikan iformasi, hal inilah yan gmenjadi perbeaan signifikan antara media
tradisionaldengan media online.
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Peranan teknologi informasi dalam dunia periklanan
Selain internet, iklan
juga berkembang di media-media yang kini banyak bermunculan. Misalnya iklan di
Digital Video Recorder (DVR), yang disebut advertainment, yaitu
mengkombinasikan iklan ke dalam isi produk entertainment. Contoh nyata adalah
iklan yang muncul sebelum film DVD atau bioskop diputar. Bentuk iklan lain
adalah product placement, yaitu menyisipkan produk pada sebuah acara
entertainment, misalnya di acara Oprah Winfrey Show, di acara Indonesian Idol
atau AFI, dan sebagainya.
Digital Video Recorder (DVR) merupakan bentuk teknologi
yang memacu pertumbuhan dunia periklanan. Para pengiklan merasa yakin bahwa
beriklan melalui dvr lebih banyak menjaring konsumen secara signifikan
dibandingkan iklan yang disiarkan melalui televisi komersial biasa. Pengemasan
bentuk iklan ini disebut juga advertaintment. Dengan ini para perusahaan
semakin banyak yang beriklan di internet dengan memasang iklan dalam bentuk
yang interaktif. Prosesnya adalah sebagai berikut; para perusahaan yang ingin
beriklan akan mendatangi agensi atau biro iklan dan membayar sejumlah dana
untuk mendapatkan iklan yang pas untuk produknya. Setelah itu biro iklan
tersebut akan membeli satuan waktu yang digunakan untuk menyiarkan iklan
tersebut. Maka media akan menyentuh publik melalui iklan iklan yang ditampilkan
dan menyerahkan sepenuhnya kepada publik untuk membeli produk yang telah
diiklankan atau tidak.
Sesungguhnya, pemasaran di internet mengalami
transformasi, yaitu pergeseran dari pemasaran produk ke pemasaran kontekstual.
Selama beberapa dasawarsa, pemasaran produk klasik dibangun di atas dua pilar,
yaitu kinerja produk dan citra produk..
Kini internet menyediakan bagi pemasar sebuah alat yang
efisien untuk memberikan dimensi-dimensi baru pada produk-produk massal. Merek
produk telah memperpanjang relevansi serta relasi mereka dengan konsumen
melalui internet. Kini para konsumen tidak lagi mencari sup dalam kaleng,
tetapi juga berusaha memahami dan mengerti lebih banyak tentang konteks
pemakaian produk. Bukan hanya bagaimana kinerja produk itu masuk ke dalam hidup
mereka dan membantu mereka.
Pendorong utama revolusi pemasaran kontekstual adalah
informasi dan edukasi. Adalah benar bahwa relasi program pemasaran di luar
internet dalam bentuk kegiatan di toko, program komunitas, dan klub, selama
bertahun-tahun telah memperluas jangkauan merek-merek. Yang masih kurang adalah
mekanisme yang efisien untuk menyampaikan informasi baru yang lebih kompleks
kepada masyarakat.
Dalam beberapa produk tradisional, pemasaran kontekstual
di internet membuka cara-cara baru untuk menciptakan relevansi baru ke
konsumen. Situs web milik Pond’s di Asia, misalnya, menjadi perpanjangan tangan
Ponds’s Institute. Situs ini memudahkan konsumen belajar bagaimana cara merawat
kulit mereka. Para konsultan kulit dapat dihubungi melalui situs tersebut,
sehingga para pemakai dapat memperoleh nasehat yang personal. Jadi sementara
janji yang diberikan sebuah merek tidak berubah, internet menambahkan dimensi
baru pada pengalaman konsumen dengan merek tersebut.
Bagi merek-merek lain, konteks pemakaian produk mungkin
akan mendorong mereka ke dalam bidang interaksi baru dengan konsumen. Semua itu
memberikan kepada pemain berbagai peluang baru untuk membina hubungan yang
lebih kuat antara merek mereka dan konsumen. Namun tantangannya juga ada,
pertama, banyak perusahaan yang akhirnya bergeser dari bisnis awal ketika
berusaha menjadi penyedia informasi. Kedua, guna mengukuhkan hubungan dengan
konsumen di internet, pemasar harus siap untuk interaktif, untuk menjawab
pertanyaan mereka atau untuk mendesain cara-cara baru yang inovatif agar
konsumen dapat meningkatkan pengetahuan mereka sendiri.
e-Advertising
Kegiatan periklanan melalui internet atau layaknya disebut-sebut sebagai ”E
Advertising” kini sudah merupakan hal yang lumrah dilakukan. Sejak pertama kali
internet dibuka untuk dipergunakan secara luas oleh publik membuka juga peluang
bisnis melalui media internet atau lebih dikenal dengan sebutan electronic
commerce (e-commerce) dimana semua kegiatan transaksi dilakukan
mempergunakan media internet ini, baik pemesanan maupun pembayaran yang
dilakukan secara online. Karena e Advertising ini tidak mengenal jarak,
ruang dan waktu, maka pertimbangan utama dalam pemilihan situs untuk
menayangkan iklan adalah pada situs web yang banyak diakses user.Jika kita
memasang iklan di halaman paling strategis, harganya lebih mahal daripada
halaman lainnya. Jenis/teknik penayangan iklan dan durasinya juga mempengaruhi
besarnya biaya iklan. Biasanya, situs-situs yang diminati adalah yang
menyediakan informasi terkini, seperti suratkabar online. Di simpulkan bahwa e
advertising adalah media iklan yang menggunakan media elektronik untuk beriklan
dalam hal ini menggunakan internet.
4.2 Cara menggunakan Teknologi Informasi sebagai media periklanan
Ada yang menyebutkan bahwa internet bukan hanya cara yang
tepat untuk menjangkau khalayak yang besar tetapi juga cara yang dapat
memperluas efektivitas dari media konvensional yang digunakan untuk beriklan
seperti koran, majalah, radio, dan televisi. Aspek menarik dari internet adalah
kondisinya yang interaktif. Internet adalah sumber data yang responsif dan
fleksibel dengan pertukaran pesan yang sifatnya dua arah.
Salah
satu perkembangan periklanan yang melibatkan internet adalah viral
marketing. Bentuk periklanan ini mencakup tim penjualan yang melakukan pendekatan
dengan partisipan lewat perbincangan tentang produk mereka di chat rooms
dan on message boards. Strateginya adalah menstimulasi diskusi tentang
merek yang akan dipromosikan dan berharap pelanggan lama yang mengikuti diskusi
akan menyebarkannya melalui mulut ke mulut dan mempromosikan produk tersebut ke
pelanggan baru.
Cara
lain yaitu dengan menggunakan banner iklan di sebuah situs. Ketika
kita membuka sebuah situs maka akan muncul banner iklan dari
perusahaan yang hendak mepromosikan produknya, yang ketika di-klik maka kita
akan terbawa ke situs pengiklan tersebut. Akan tetapi, cara ini kurang efektif
karena tidak semua orang akan tertarik atau bahkan melihat dan kemudian untuk
meng-klik situs pengiklan tersebut. Untuk mengatasinya banner iklan
saat ini diletakkan di tengah-tengah halaman situs.
Dibalik
semua tantangan tersebut, internet tetap nomor satu bagi industri iklan. Saat
ini pengiklan dapat menjangkau pelanggan secara efisien dengan melalui sebuah
sistem jaringan iklan online. Hal ini dapat membantu pengiklan untuk
mengukur efektivitas dari kampanye lewat internet yang mereka lakukan. Mereka
meraihnya dengan mengidentifikasi pelanggan yang setia, melacak perilaku mereka
saat surfing di internet, dan berkomunikasi dengan mereka dengan cara
yang relevan dan berbiaya efektif.
4.3 Kelebihan dan kelemahan iklan melalui internet
4.3.1 Kelebihan:
1.
Mencapai high
quality customers: web surfer pada umumnya berasal dari high income earners,educated, technologically savy (IAB
- Internet Advertising Bureau, www.iab.net).
2.
Konsumen yang
benar-benar terfokus (targetted customers).
3.
Dengan menempatkan iklan / promosi pada halaman internet
yang spesifik, maka perusahaan anda akan mencapai konsumen secara lebih
spesifik.
4.
Iklan dapat termonitor dengan program khusus.
5.
Biaya relatif lebih murah dan produk dapat terpromosikan
dengan cepat.
4.3.2 Kelemahan:
1. Meskipun mampu menjangkau
khalayak lintas benua dan negara tetapi untuk Indonesia internet masih dimiliki
oleh sedikit kelompok masyarakat tertentu (belum memasyarakat) serta hanya di
daerah perkotaan.
2.
Eksposure yang terbatas: Hanya dapat dieksposure oleh
calon konsumen yang berniat mengunjungi suatu situs dan yang mengetahui
penggunaan komputer serta internet. Pemesanan barang ataupun jasa secara online
relatif belum aman dan belum menjamin perlindungan calon konsumen.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Yang
menjadi kesimpulan dan saran dala karya imiah ini adalah sebagai berikut :;
5.1 Kesimpulan
Berikut adalah kesimpulan yang
dapat saya ambil dari pembahasan dan
hasil tinjau pustaka:
1. Melalui hasil
dari perkembangan teknologi informasi, dunia eriklanan semakin di mudahkan
untuk memasarkan atau mempromosikan suatu produk kepada khalayak ramai tanpa
perlu repot-repot.
2. Iklan dapat diubah setiap
saat dan hasilnya dapat ditayangkan saat itu juga dan dengan teknologi
multimedia yang makin berkembang dapat dipakai untuk menciptakan iklan-iklan
yang cantik dan menarik dengan harapan jumah user yang mengakses iklan dapat
dimonitor dengan program khusus, sehingga datanya dapat menjadi bahan analisa
untuk strategi periklanan dan komunikasi
3. Periklanan melalui media internet juga belum
sepenuhnnya memberi kemudahan dan keuntungan yang maksimal, tetap saja
mempunyai kelemah tersendiri bagi segelintir konsumen yang belum terlalu
mengetahui penggunaan teknologi informasi yang sedang berkembang saat ini.
4. Perkembangan selama satu dekade terakhir yang paling
revolusioner adalah iklan lewat teknologi internet dan mobile (mobile
adverstising
5.2 Saran
Guna mengoptimalkan pemanfaatan
teknologi informasi (media internet) dalam mengembangkan dunia periklanan yang
semakin maju, berikut sedikit saran yang berguna, diantaranya :
1. Guna mengukuhkan hubungan
dengan konsumen di internet, pemasar harus siap untuk interaktif, untuk
menjawab pertanyaan mereka atau untuk mendesain cara-cara baru yang inovatif
agar konsumen dapat meningkatkan pengetahuan mereka sendiri.
2.
Setiap produk yang akan
diiklankan hendaknya disaring terlebih dahulu agar tidak mengandung unsur-unsur
ngatif yang membuat konsumen merasa terganggu.
DAFTAR PUSTAKA
3.
.bincangmedia.wordpress.com/tag/sejarah-iklan-di-indonesia/
4.
http://bidamalva.wordpress.com/2011/06/01/pengaruh-perkembangan-teknologi-terhadap-public-relation-dan-periklanan/
0 komentar